Dalam bisnis konvensional seperti pabrik tahu, penjual bakso dan lainnya memiliki SOP (Standart Oprasional Prosedur) yang menjadi acuan untuk menjaga kualitas dan kuantitas produk agar tidak berubah-ubah. Sama halnya dengan itu di bisnis trading juga mempunyai SOP namun lebih banyak dikenal dengan sistem trading.
lalu apa pentingnya memiliki sistem trading bagi trader?
Sistem trading ini menjadi acuan trader itu sendiri untuk melakukan kegiatan trading dan sebagai penjaga agar tidak melakukan trading yang asal-asalan sehingga dapat meningkatkan peluang kerugian. Dengan memiliki rencana trading yang tepat maka bisnis trading akan mendapatkan hasil yang lebih bagus dari pada trader yang tidak memiliki sistem trading.
Bagaimana menyusun sistem trading itu?
Sistem trading dapat dihasilkan dari proses dan latihan yang cukup panjang sehingga hal tersebutlah yang menjadikan sistem trading masing-masing trader memiliki sistem trading yang berbeda-beda. Sistem trading yang dimiliki masing-masing trader itulah yang nantinya menjadi acuan bagaimana trader tersebut melakukan transaksi. Namun dalam artikel ini akan dijelaskan pokok-pokok cara menyusun sistem trading.
Sebelum masuk bagaimana cara menyusun sistem trading alangkah baiknya mengetahui fungsi memiliki sistem trading. Fungsi dari sistem trading yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui gaya trading yang cocok.
2. Apa yang ditradingkan (Tidak semua pasar cocok).
3. Kapan bisa trading ( Gunakan gaya trading sesuai waktu luang).
4. Mengetahui kapan entri dan exit kita, tidak setiap saat bisa trading.
5. Berapa banyak uang yang kita gunakan (MM).
6. Berapa resiko (MR).
oke, selanjutnya adalah cara menyusun sistem trading.
1.Pilih Time Frame yang Tepat
Time Frame yang dapat digunakan untuk melakukan analisis cukup banyak. Namun tidak harus para trader menggunakan semua time frame karena akan membuat tambah bingung nantinya. Hal tersebut disebabkan analisis akan bias sehingga tak menemukan arah market yang tepat. Lalu bagaimana menentukan pemakaian time frame yang tepat yaitu dengan mengetahui tipe trading yang digunakan seperti Scalping, Swing atau Sniper. Untuk para trader yang menggunakan gaya trading scalping adalah menggunakan time frame-time frame kecil seperti M5, M15, M30. Untuk trader swing biasanya lebih bebas karena melihat peluang yang sewaktu-waktu terbentuk. Sedangkan untuk untuk gaya trading sniper menggunakan multi time frame dimana yang digunakan adalah H1, H4, dan D1.
Oleh sebab itu lah penguasaan dan kecocokan time frame dengan gaya trading yang digunakan sangat penting. Hal tersebut dapat diketahui dengan cara melewati proses dan berlatih setiap saat sampai menemukan kecocokan disana.
2. Tentukan Trend
Trend ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu trend mayor dan trend minor. untuk memperdalam tentang materi trend ini maka baca juga artikel ini.
Kenapa menentukan trend ini masuk ke sistem trading. Karena trend ini lah yang menunjjukan kekuatan pasar. Ketika para trader sudah mampu membaca kekuatan pasar maka mencari peluang entry akan lebih mudah.
3. Tentukan Aturan Entry dan Exit
Ketika melakukan entry perlu pertimbangan-pertimbangan tertentu salah satunya dengan pertimbangan 2 syarat ini. Maka aturan-aturan tersebut dilakukan secara terus menerus pada saat melakukan transaksi. Begitu pula pada saat exit atau close order para trader harus memiliki aturan-aturan tertentu semisal harus take profit pada saat sudah mencapai 100 pips. atau lebih jelasnya lihat video dibawah ini.
0 komentar:
Posting Komentar