Volume transaksi yang sangat besar (Mencapai trilunan dollar perhari) terdiri dari jutaan bahkan milyaran orang yang bertransaksi. Tidak heran pasar forex menjadi yang terbesar dalam transaksi dari pada instrumen investasi lainnya. Dari jumlah sebanyak itu sebagian besarnya bertransaksi secara rutin dalam pasar forex.
Hal ini yang membuat pasar forex sangat likuid. Pasar forex bahkan juga ditransaksikan oleh bank central dan pemerintah.
Tidak hanya itu ada banyak pihak yang bertransaksi di pasar forex. Tiap pihak memiliki perannya masing-masing di pasar, lalu siapakah saja mereka?
Bank Central dan Pemerintah
Keduanya merupakan tokoh yang paling berpengaruh di pasar forex, pasalnya Bank Central merupakan kepanjangan tangan kebijakan pemerintah dan membuat kebijakan sesuai program pemerintah.
Namun ada juga beberapa negara memiliki Bank Central independent dalam menjalankan tugasnya.
Bank central biasanya membahas kebijakan moneter yang akan diterapkan oleh negaranya. Tugas utama bank central adalah mengendalikan inflasi dimana jika inflasi dibiarkan akan mengurangi daya beli masyarakat.
Inflasi didefinisikan secara sederhana sebagai kenaikan harga barang dan jasa sehingga nilai uang menurun.
Bank central mengendalikan inflasi dengan pengaturan suku bunga, intervensi mata uang melalui pembelian dan penjualan, dan mengatur rasio cadangan wajib melalui pengaturan jumlah uang beredar.
Perbankan
Bank juga merupakan pelaku transaksi forex terbesar setelah bank central.
Dalam hal ini bank berperan dalam menjual valuta asing untuk melayani transaksi masyarakat, misalnya untuk kebutuhan travelling ke luar negri, pengiriman uang keluar negri, dan lain sebagainya.
Nasabah bank pada transaksi meliputi bank-bank kecil, perusahaan, dan nasabah perorangan. Bank memperoleh keuntungan dari transaksi forex ini dengan mengambil selisih jual beli harga.
Selain ini transaksi, bank juga memperoleh profit dengan cara melakukan perdagangan jual beli spekulasi atas pasangan mata uang tertentu.
Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional melakukan trnasaksi forex dengan tujuan untuk nilai lindung uang. Bisnis yang beroperasi secara internasional akan menggunakan mata uang asing untuk menjual produk atau membeli barang dari supplier diluar negri.
Fluktuasi mata uang tertentu akan mempengaruhi perekonomian perusahaan sehingga dilakukan lindung nilai (hedging)
Pada dasarnya lindung nilai adalah aktivitas mengelola hal-hal beresiko yang terkait dengan pergerakan mata uang melalui kontrak secara spesifik pada nilai tertentu untuk mengantisipasi perubahan harga di masa depan.
Transaksi demikian dikenal pula dengan kontrak berjangka pasar forex.
Institusi Keuangan
Institusi keuangan seperti pengelola investasi, asuransi, pengelola dana pensiun, memperkerjakan trader dan manajer investasi. Diperkirakan mencakup 30 % transaksi forex di seluruh dunia.
Institusi keuangan bertransaksi forex dengan dua tujuan yaitu untuk mendapatkan profit dan memberikan jasa untuk mengembangkan portofolio.
Biasanya institusi keuangan melakukan transaksi dalam frekuensi tinggi artinya melakukan banyak transaksi dengan mengambil profit kecil dalam jangka waktu pendek.
Broker Forex Retail
Broker menjadi perantara untuk nantinya dilanjutkan kepada bank ataupun institusi yang memiliki akses ke interbank seperti EBS, Reuters Dealing dan Hot Spot.
Broker retail dibagi menjadi dua yaitu broker STP (straight-throught processing) dan Broker Bandar (Market Making).
Broker STP melanjutkan transaksi ke interbank dan mengambil keuntungan dari spread atau komisi.
Sedangkan broker MM adalah broker yang mengambil profit dari komisi dan juga profit dari pasar itu sendiri karena mereka yang mengendalikan pasar.
Trader Retail
Trader retail sering juga disebut speculator karena memperoleh keuntungan dari fluktuasi harga yang terjadi di pasar.
Dibandingkan 5 pelaku transaksi dalam pasar forex, trader retail merupakan pertumbuhannya yang paling pesat dibandingkan yang lain. 8% dari transaksi dunia merupakan dari trader retail.
0 komentar:
Posting Komentar